Skip to main content

Semarang, 04 Januari 2025 – Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan garis pantai yang panjang, menghadapi masalah serius terkait sampah plastik, terutama di wilayah pesisir. Sampah plastik yang mencemari laut tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga mengancam biota laut dan berdampak negatif pada kehidupan manusia. Krisis ini semakin menjadi perhatian global, karena sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik terus mencemari lingkungan, membahayakan ekosistem, dan memperburuk perubahan iklim.

Di tengah krisis lingkungan ini, kolaborasi antara SEASOLDIER Semarang dan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) berusaha memberikan harapan baru. Kedua pihak mengusung proyek inovatif yang mengubah sampah plastik menjadi ecobrick. Solusi ramah lingkungan ini tidak hanya membantu mengatasi masalah sampah plastik, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat, menciptakan langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Apa itu Ecobrick? Dan kenapa harus Ecobrick?

Ecobrick, juga dikenal sebagai Eco Bricks, Eco-Bricks, Ecolladrillos, atau bottle bricks, adalah metode sederhana namun efektif untuk mengelola plastik bekas dengan memasukkannya secara padat ke dalam botol PET (Polietilena tereftalat). Teknik ini bertujuan untuk mencegah plastik mencemari lingkungan atau masuk ke dalam proses industri yang berenergi tinggi dan menghasilkan emisi besar.

Proses pembuatan ecobrick dilakukan secara manual dengan mengisi botol plastik menggunakan plastik bekas yang bersih dan kering hingga mencapai kepadatan tertentu. Ecobrick yang telah terpadatkan dengan baik memiliki kepadatan antara 0,33 g/ml hingga 0,7 g/ml, sehingga cukup kuat untuk menahan berat tubuh orang dewasa tanpa mengalami deformasi. Dengan metode ini, plastik tersimpan dengan aman, terhindar dari degradasi menjadi racun atau mikroplastik, serta dapat digunakan kembali sebagai bahan bangunan yang tahan lama dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar solusi pengelolaan limbah, ecobricking membantu meningkatkan kesadaran akan dampak plastik terhadap lingkungan sekaligus mendorong perubahan menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Plastik adalah material yang bernilai dan tidak seharusnya menjadi sampah. Dengan mengolahnya menjadi ecobrick, kita dapat mengurangi ketergantungan pada proses daur ulang industri yang sering kali kurang efisien serta menekan emisi CO₂ dari pembakaran sampah plastik.

Selain manfaat ekologisnya, ecobrick juga menawarkan solusi praktis bagi rumah tangga dan komunitas. Blok plastik ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan, mulai dari pembuatan furnitur hingga konstruksi bangunan sederhana, menjadikannya alternatif yang mudah, murah, dan berkelanjutan untuk mendukung lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Kolaborasi SEASOLDIER Semarang dan UNIMUS

Pada tanggal 04 Januari 2025, kolaborasi antara SEASOLDIER Semarang dan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) tidak hanya fokus pada produksi ecobrick, tetapi juga pada upaya edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik. Melalui program pengabdian masyarakat, mereka berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif sampah plastik, serta mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam gerakan pembuatan ecobrick.

Acara tersebut diselenggarakan di rumah petani mangrove di Mangunharjo, Semarang, dan dihadiri oleh sekitar 10 warga serta 25 mahasiswa. Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik dan menciptakan solusi nyata dalam mengurangi dampak sampah plastik terhadap lingkungan.

Manfaat Ecobrick untuk Lingkungan dan Masyarakat

Pemanfaatan ecobrick memberikan banyak manfaat baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Berikut beberapa manfaat utama dari ecobrick:

  1. Mengurangi Sampah Plastik: Dengan mengubah sampah plastik menjadi ecobrick, jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) bisa diminimalkan. Ini berkontribusi dalam mengurangi polusi plastik di laut dan sungai.
  2. Material Konstruksi Ramah Lingkungan: Ecobrick dapat digunakan dalam berbagai proyek pembangunan, mengurangi kebutuhan akan bahan bangunan konvensional yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.
  3. Pemberdayaan Masyarakat: Proses pembuatan ecobrick membuka peluang ekonomi baru, baik untuk individu maupun komunitas. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pendidikan lingkungan yang penting bagi masyarakat luas, termasuk mahasiswa yang terlibat dalam kolaborasi ini.
  4. Meningkatkan Kesadaran: Kolaborasi antara SEASOLDIER Semarang dan UNIMUS berperan penting dalam menyebarluaskan informasi mengenai dampak sampah plastik dan bagaimana cara-cara praktis untuk menguranginya melalui pemanfaatan ecobrick.

Kolaborasi antara SEASOLDIER Semarang dan UNIMUS menunjukkan bagaimana tindakan kecil, seperti mengolah sampah plastik, dapat membawa dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat. Melalui ecobrick, sampah plastik yang biasanya menjadi masalah lingkungan dapat diubah menjadi solusi yang bermanfaat. Selain itu, kolaborasi ini juga membuktikan bahwa dengan adanya kerja sama antara masyarakat, komunitas, dan akademisi, kita dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan terus menggencarkan program ini dan melibatkan lebih banyak pihak, kita memiliki peluang untuk menciptakan dunia yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan demi generasi mendatang.

 

Dokumentasi: Tim Seasoldier.

Kontributor Artikel: Novi W Lestari

Referensi :

  1. Ecobricks.org; Alliance, Global Ecobrick. “What is an ecobrick?”Ecobricks.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-02-05.
  2. “Why Make Ecobricks?”Ecobricks.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-02-05.
  3.  “10 Step Guide to Making an Ecobrick”. Ecobricks.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-02-05.

Leave a Reply